Senin, 18 November 2013

“Aku sedih... Aku sedih... Aku sedih...”



Tulisan ini berawal dari posting status seorang kawan di FB :

             “Aku sedih... Aku sedih... Aku sedih...”

Yaaahhh....yang komen seh cukup banyak juga dan beragam, dari yg
sekedar nanya basa basi, nanya serius lah, yg jelas ada yg seru, ada yg lucu lucu bahkan yg like like jg banyak.....bahkan ada yg coba coba kasi solusi 
Macam ne sampel komen komen basa basinya nya :
·         “Kenapa?”
·         “Sedih kenapa say “
              Tafi .....apa jawaban yg  pasang status :  macam tak berketetapan tu
              “All : nothing..”
             Ada juga yg komen  coba kasi  solusi
·         “sedih tak menghilangkan masalah....maka ajaklah masalah itu berkelahi mk qm akan menang, yakinlah!”
             Apa jawaban yg pasang status :
·         Betul...hrs ada gebrakan,hrs ada resolusi... Go... Go ... Aku gembira... Aku bahagia ...
     Apa pula jawaban dari yg ngomen :
·         resolusi tdk hrs melalui revolusi apalagi pakae senjata segala tf perlu dorongan yg mengalir lembut sbagai penyejuk hati. masih ingatkh dg tragedi di siang hari??? kau pun dg lantang mengata "kalian sdh pintar, jd aku tdk perlu lg mengajari kalian" (digubah seperlunya....), bukankh itu suatu gebrakan, namun tdk dg menggunakan kekerasan. amen!

Hai kawan ! coba kita cermati kejadian kejadian seperti ini sering sekali terjadi dalam kehidupan kita....
Sedih, bahagia, adalah permainan kehidupan, karena pola kehidupan itu adalah berputar bagai “roda cakra” ......hehehehe pake  istilah pinjaman dari sastra jawa kuna. Terlepas dari istilah pinjaman tersebut kita sudah mahfum semua bahwa pergerakan roda itu berputar kadang pada titik tertentu berada di atas  sehingga kita serasa ada di awangan, terbang, melayang.....yah serasa kebahagiaan ada berfihak pada kita hingga kita bis lupa akan segala hal, lupa siapa diri kita, lupa orang orang yg ada disekitar kita, tafi di saat perputaran roda tepat berada di bawah, seseorang akan merasa terhimpit, sakit, berduka, sedih,merasa sendiri, merasa terbuang, bahkan bisa sangat sedddiiiiiiihhhhhh......pake drama lagi hu hu hu....

Parahnya kesedihan kita ini seringkali di umbar, disesuaikan dengan pola kebiasaan kita, ada yg menanggapinya dg mara mara, mata berkaca kaca, diam n menutup diri, menulis keluh dgn my dear “diary”, sampae berkoar keluh atas kesedihannya dgn membuat status di dunia maya semacam facebook, twiter  d.l.l
Tahu kah kawan, apa yg telah kita lakukan terhadap diri kita? Bagaimana dg pandangan/tanggapan org lain terhadap  kita?

Ingatlah kawan kalaupun kita sampae berkoar di dunia maya tentang keluh “kesedihan” kita orang orang hanya akan ingin tau tentang....apa masalah kita saja,Yah...pengen tau.... tak lebih. bahkan diantaranya bisa jadi akan menertawakan kita .....”kog segitunya“, “kesiaaannn deh loe”.......?” hu...hu...hu... (drama lg jadinya)

Memang seh kalau masih beruntung ada segelintir org  (ingat hanya segelintir) yg merhati in keluh kita dan mencoba beri sedikit solusi yg mungkin entah kita mau pakai atao tidak. Kadang walaw kita dalam suasana berkeluh ‘sedih’ kita juga ego dalam menanggapi kicauan dr org lain. Hahaha... “cuman nambah ribet n kusut otak aja”.....sambar kita


Tafi sekali lagi oh kawan! Apa yang telah kita lakukan dgn diri kita sendiri? Sebenarnya secara tak sadar dgn berkeluh “sedih”, kita telah berbuat zalim atas diri kita, sedangkanTuhan tidak menghendaki kita mengeluh dan sebenarnya kita jg sudah tahu resiko macam apa yang akan kita terima kalau kita berkoar di dunia maya yang gemanya pasti cetar membahana mendunia hingga melalnglang buana di jagat raya, yang kalau kita salah curhat ,maka akan berbalik menjadi bumerang bagi diri kita sendiri, bukankah kalau kita berkeluh seperti tag status di atas menandakan bahwa kita adalah orang yang lemah, lalu apakah dengan kelemahan yg kita nampakkan akan merebut simpati semua orang? Nyatanya tidak, bukan? Bahkan diantaranya akan bisa berbalik memojokkan keadaan kita yg memang sudah dalam keadaan terpuruk.  

Lantas kalao kita fikir secara logika, apakah itu menguntungkan bagi kita? Okelah memang ada untungnya kalau kita kalkulasi, yaitu menurut versi kita akan sedikit membuang bebanan dihati sehingga hati kita terasa lebih ringan tetapi "untung"nya itu sangatlah sedikit, sedikiiiit sekali dari apa yang telah kita modalkan, otomatis banyak ruginya donk . istilah kerennya mudaharatnya lebih banyak ketimbang yg baiknya.
So, ...Ayooo siapa mao hidupnya selalu buntung, gag kan? Udah sedih, buntung lagi wah...wah.. dapat dobel ceritanya.
Nah mulai dari sekarang hae kawan hindari berbuat demikian, gag banyak untungnya se!, Rugi sungguh rugi. Kenapa jadi rugi......?

Ingatlah kawan hidup kita cuma sekali, waktu kita tak banyak dan waktu tak akan pernah kembali, dia kan terus melesat pergi meninggalkan kita. Bukankah bersedih dan mengeluh adalah 2 hal perbuatan sia sia yang hanya cuma membuang buang waktu saja dan apakah waktu hidup kita hanya ingin dihabiskan dengan bersedih dan mengeluh?

Sebenarnya masih banyak hal yg harus kita lakukan selain merenungi nasib dan masa lalu hingga hati kita tertaut sedih yg tak berkesudahan, lihat juga sekitar kita, orang orang yg mengharapkan keberadaan kita, tanggung jawab kita, maka itu hentikanlah bersedih dan mengeluh sebab bersedih dan mengeluh tak akan membantu sedikitpun dalam memecahkan masalah kita.bahkan akan menambah masalah kita, pikiran kitapun jadi tambah kusut dgn bersedih dan mengeluh. Lebih baik tataplah masa depan sebagai tantangan pasti kamu akan lebih semangat dalam menjalani kehidupan ini kawan, yakinlah! Kamu bukan sendiri atau cuma kita berdua tetapi masih ada Tuhan yg selalu bersama kita, yang tidak terperi kasih sayangNYA.
Fikirkanlah.....!

Salam Sukses!
By Sindang Langit Banua.                                                                                           


  

 

Kamis, 07 November 2013

BUTI SI BUNGA BANGKAI VAN BORNEO



“ Buti “ si Bunga Bangkai van Borneo
Habitus : herba menahun dengan umbi yang gatal, vase vegetatif mendukung daun yang bertangkai panjang, hijau bernoda putih, helai daun menjari dan berbagi  3 dengan taju berbagi 3 pula, vase generatif hanya mendukung bunga jarang sekali terdapat daun, keseluruhan  merupakan . bunga majemuk berupa tongkol  tidak bercabang dan bagian pangkal bunga dengan daun pelindung (spatha  /seludang) yang berukuran besar,  tangkai hijau bernoda putih, spatha berwarna merah keunguan, bunga hermaproditus, berjejal rapat dan terlihat jelas kumpulan bunga betina terpisah dengan kumpulan bunga jantan, bunga betina berada di bagian bawah dan bunga jantan berada di bagian atas, tongkol di atas bunga jantan bentuk topi dan steril berwarna merah keunguan,  berbau tidak sedap saat stadia penyerbukan bunga. Buah buni, muda hijau masak orange terang hingga merah, berbiji 1.

Klasifikasi :
Familia : Aracae
Species : Amorphophallus variabilis Bl
Masyarakat Banjar menamakan tumbuhan ini dengan nama “BUTI”

Berikut  foto-foto ‘Buti’ dari proses munculnya tongkol bunga hingga mekar yang berhasil didomestikasi  dan tumbuh baik dalam polybag untuk ukuran pembibitan kelapa sawit.

Spesifikasi : lebar diameter seludang bunga 32 cm, tinggi bunga 28 cm.warna ungu dengan tongkol fertil bentuk topi diatas bunga jantan warna ungu

















didomestikasi oleh blogger Sindanglangitbanua .blogspot.com feat : “Tuah Himba” kebun koleksi pribadi dan sentra penjualan bibit tanaman. Barabai – Kalimantan Selatan.