Tulisan ini berawal dari posting status seorang kawan di FB :
“Aku sedih... Aku sedih... Aku sedih...”
Yaaahhh....yang komen seh cukup banyak juga dan beragam, dari yg
Macam ne sampel komen komen basa basinya nya :
·
“Kenapa?”
·
“Sedih kenapa say “
Tafi .....apa jawaban yg pasang status : macam tak berketetapan tu
“All : nothing..”
Ada juga yg
komen coba kasi solusi
·
“sedih tak
menghilangkan masalah....maka ajaklah masalah itu berkelahi mk qm akan menang,
yakinlah!”
Apa jawaban yg
pasang status :
·
Betul...hrs
ada gebrakan,hrs ada resolusi... Go... Go ... Aku gembira... Aku bahagia ...
Apa pula jawaban dari yg ngomen :
·
resolusi tdk
hrs melalui revolusi apalagi pakae senjata segala tf perlu dorongan yg mengalir
lembut sbagai penyejuk hati. masih ingatkh dg tragedi di siang hari??? kau pun
dg lantang mengata "kalian sdh pintar, jd aku tdk perlu lg mengajari
kalian" (digubah seperlunya....), bukankh itu suatu gebrakan, namun tdk dg
menggunakan kekerasan. amen!
Hai kawan ! coba kita
cermati kejadian kejadian seperti ini sering sekali terjadi dalam kehidupan
kita....
Sedih, bahagia, adalah
permainan kehidupan, karena pola kehidupan itu adalah berputar bagai “roda
cakra” ......hehehehe pake istilah
pinjaman dari sastra jawa kuna. Terlepas dari istilah pinjaman tersebut kita
sudah mahfum semua bahwa pergerakan roda itu berputar kadang pada titik
tertentu berada di atas sehingga kita
serasa ada di awangan, terbang, melayang.....yah serasa kebahagiaan ada
berfihak pada kita hingga kita bis lupa akan segala hal, lupa siapa diri kita,
lupa orang orang yg ada disekitar kita, tafi di saat perputaran roda tepat
berada di bawah, seseorang akan merasa terhimpit, sakit, berduka, sedih,merasa
sendiri, merasa terbuang, bahkan bisa sangat sedddiiiiiiihhhhhh......pake drama
lagi hu hu hu....
Parahnya kesedihan
kita ini seringkali di umbar, disesuaikan dengan pola kebiasaan kita, ada yg
menanggapinya dg mara mara, mata berkaca kaca, diam n menutup diri, menulis keluh
dgn my dear “diary”, sampae berkoar keluh atas kesedihannya dgn membuat status
di dunia maya semacam facebook, twiter
d.l.l
Tahu kah kawan, apa yg
telah kita lakukan terhadap diri kita? Bagaimana dg pandangan/tanggapan org
lain terhadap kita?
Ingatlah kawan
kalaupun kita sampae berkoar di dunia maya tentang keluh “kesedihan” kita orang
orang hanya akan ingin tau tentang....apa masalah kita saja,Yah...pengen
tau.... tak lebih. bahkan diantaranya bisa jadi akan menertawakan kita
.....”kog segitunya“, “kesiaaannn deh loe”.......?” hu...hu...hu... (drama lg
jadinya)
Memang seh kalau masih
beruntung ada segelintir org (ingat
hanya segelintir) yg merhati in keluh kita dan mencoba beri sedikit
solusi yg mungkin entah kita mau pakai atao tidak. Kadang walaw kita dalam
suasana berkeluh ‘sedih’ kita juga ego dalam menanggapi kicauan dr org lain.
Hahaha... “cuman nambah ribet n kusut otak aja”.....sambar kita
Tafi sekali lagi oh
kawan! Apa yang telah kita lakukan dgn diri kita sendiri? Sebenarnya secara tak
sadar dgn berkeluh “sedih”, kita telah berbuat zalim atas diri kita, sedangkanTuhan
tidak menghendaki kita mengeluh dan sebenarnya kita jg sudah tahu resiko macam
apa yang akan kita terima kalau kita berkoar di dunia maya yang gemanya pasti
cetar membahana mendunia hingga melalnglang buana di jagat raya, yang kalau kita
salah curhat ,maka akan berbalik menjadi bumerang bagi diri kita sendiri,
bukankah kalau kita berkeluh seperti tag status di atas menandakan bahwa kita
adalah orang yang lemah, lalu apakah dengan kelemahan yg kita nampakkan akan
merebut simpati semua orang? Nyatanya tidak, bukan? Bahkan diantaranya akan
bisa berbalik memojokkan keadaan kita yg memang sudah dalam keadaan terpuruk.
Lantas kalao kita
fikir secara logika, apakah itu menguntungkan bagi kita? Okelah memang ada
untungnya kalau kita kalkulasi, yaitu menurut versi kita akan sedikit membuang
bebanan dihati sehingga hati kita terasa lebih ringan tetapi "untung"nya itu
sangatlah sedikit, sedikiiiit sekali dari apa yang telah kita modalkan,
otomatis banyak ruginya donk . istilah kerennya mudaharatnya lebih banyak
ketimbang yg baiknya.
So, ...Ayooo siapa mao
hidupnya selalu buntung, gag kan? Udah sedih, buntung lagi wah...wah.. dapat
dobel ceritanya.
Nah mulai dari sekarang
hae kawan hindari berbuat demikian, gag banyak untungnya se!, Rugi sungguh
rugi. Kenapa jadi rugi......?
Ingatlah kawan hidup
kita cuma sekali, waktu kita tak banyak dan waktu tak akan pernah kembali, dia
kan terus melesat pergi meninggalkan kita. Bukankah bersedih dan mengeluh
adalah 2 hal perbuatan sia sia yang hanya cuma membuang buang waktu saja dan
apakah waktu hidup kita hanya ingin dihabiskan dengan bersedih dan mengeluh?
Sebenarnya masih
banyak hal yg harus kita lakukan selain merenungi nasib dan masa lalu hingga
hati kita tertaut sedih yg tak berkesudahan, lihat juga sekitar kita, orang
orang yg mengharapkan keberadaan kita, tanggung jawab kita, maka itu
hentikanlah bersedih dan mengeluh sebab bersedih dan mengeluh tak akan membantu
sedikitpun dalam memecahkan masalah kita.bahkan akan menambah masalah kita,
pikiran kitapun jadi tambah kusut dgn bersedih dan mengeluh. Lebih baik tataplah
masa depan sebagai tantangan pasti kamu akan lebih semangat dalam menjalani
kehidupan ini kawan, yakinlah! Kamu bukan sendiri atau cuma kita berdua tetapi
masih ada Tuhan yg selalu bersama kita, yang tidak terperi kasih sayangNYA.
Fikirkanlah.....!
Salam Sukses!
By Sindang Langit
Banua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar